Kamis, 15 Mei 2014

Artikel Kemiskinan


KEMISKINAN

Kemiskinan merupakan masalah sosial laten yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Kemiskinan senantiasa menarik perhatian berbagai kalangan, baik para akademisi maupun para praktisi. Berbagai teori, konsep dan pendekatan pun terus menerus dikembangkan untuk menyibak tirai dan mungkin “misteri” mengenai kemiskinan ini. Dalam konteks masyarakat Indonesia, masalah kemiskinan juga merupakan masalah sosial yang senantiasa relevan untuk dikaji secara terus menerus. Ini bukan saja karena masalah kemiskinan telah ada sejak lama, melainkan pula karena masalah ini masih hadir di tengah-tengah kita dan bahkan kini gejalanya semakin meningkat sejalan dengan krisis multidimensional yang masih dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Meskipun pembahasan kemiskinan pernah mengalami tahap kejenuhan sejak pertengahan 1980-an, upaya pengentasan kemiskinan kini semakin mendesak kembali untuk dikaji ulang.

A.  KONSEP KEMISKINAN
Pengertian atau batasan tentang kemiskinan bukanlah sesuatu hal yang mudah dirumuskan. Kemiskinan sebagai suatu gejala ekonomi sangat berbeda dengan konsep kemiskinan dilihat dari gejala sosial. Ekonomi kemiskinan merupakan suatu gejala yang terjadi di sekitar lingkungan penduduk miskin dan biasanya dikaitkan dengan masalah rendahnya pendapatan. Sebaliknya kebudayaan kemiskinan lebih banyak terdapat dalam diri penduduk miskin itu sendiri seperti cara hidup, filosofi, tingkah laku, nilai-nilai tradisional, persepsi, dan sikap setiap individu yang memiliki perbedaan mendasar tentang pemahaman kehidupan yang diobsesikan. Segenap gejala kemiskinan di lingkungan kita dengan mudah dapat dikenali seperti; kekurangan gizi, busung lapar, buta huruf, lingkungan hidup yang kotor, tingginya angka kematian dan rendahnya harapan hidup.

B.  DEFINISI KEMISKINAN
Pada dasarnya konsep kemiskinan dikaitkan dengan perkiraan tingkat pendapatan dan kebutuhan. Perkiraan kebutuhan hanya dibatasi pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar minimum sehingga memungkinkan seseorang dapat hidup secara layak. Bila sekiranya tingkat pendapatan tidak dapat mencapai kebutuhan minimum, maka orang atau keluarga tersebut dapat dikatakan miskin.  Ukuran untuk menentukan tingkat kemiskinan paling tidak dapat dilihat dari beberapa hal, sebagai berikut:
1.  KEBUTUHAN MINIMUM
Kesulitan utama di dalam konsep kemiskinan mutlak adalah penentuan komposisi dan tingkat kebutuhan minimum. Kebutuhan minimum bukan saja dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan tetapi erat pula hubungannya dengan tingkat pembangunan, iklim dan berbagai faktor ekonomi lainnya.

2.  KEMISKINAN RELATIF
Dengan memperhatikan berbagai kelemahan tersebut, konsep kemiskinan ini lebih tepat diperlakukan secara relatif daripada mutlak. Ini berarti garis kemiskinan ditentukan oleh keadaan masyarakat sekitarnya daripada orang atau keluarga itu sendiri. Suatu garis kemiskinan tidaklah dapat ditentukan dalam keadaan vakum, tetapi dilihat dalam hubungannya dengan lingkungan masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. Kemiskinan relatif biasanya diperkirakan dengan memperhatikan golongan berpendapatan rendah dari suatu pola pembagian pendapatan.

3.  KEMISKINAN ABSOLUT (Perkiraan Garis kemiskinan Mutlak)
Penentuan garis kemiskinan berdasarkan konsep kemiskinan mutlak dapat dilakukan dengan menempuh berbagai cara pendekatan. Di dalam beberapa negara terdapat perkiraan garis kemiskinan resmi baik untuk merumuskan kebijaksanaan kesejahteraan sosial maupun penyusunan perencanaan pembangunan.

4.  GARIS KEMISKINAN RESMI
Garis kemiskinan resmi merupakan garis kemiskinan yang ditetapkan oleh pemerintah di dalam usaha-usahanya untuk mengukur tingkat kemiskinan. Dasar perkiraan garis kemiskinan resmi ini berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya.

5.  GARIS KEMISKINAN INTERNASIONAL
Pendekatan garis kemiskinan internasional di dalam menentukan garis kemiskinan suatu negara merupakan suatu cara tidak langsung di dalam mengukur tingkat kemiskinan. Perkiraan semacam ini terutama sekali dilakukan untuk studi perbandingan antar negara di samping memperkirakan tingkat kemiskinan global.

6.  MENGUKUR TINGKAT KEMISKINAN
Perkiraan garis kemiskinan merupakan refleksi dari suatu konsep kemiskinan. Garis kemiskinan ini merupakan patokan terpenting di dalam mengukur tingkat kemiskinan. Pengambilan kebijaksanaan untuk mengatasi masalah kemiskinan akan menentukan pula garis kemiskinan yang akan dipergunakan di dalam memperkirakan tingkat kemiskinan. Pada dasarnya terdapat dua pendekatan di dalam mengukur tingkat kemiskinan. Pertama, memperkirakan jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Ukuran ini disebut sebagai ukuran jumlah orang (head-count measure). Kedua, memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Ukuran ini dikenal selaku kesenjangan kemiskinan (poverty gap).

7.  PERKEMBANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA
Berbeda halnya dengan India, Malaysia, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa lainnya, Indonesia belum mempergunakan konsep garis kemiskinan resmi. Namun demikian, beberapa tenaga peneliti telah mengadakan berbagai perkiraan mengenai tingkat kemiskinan di Indonesia baik berdasarkan konsep kemiskinan mutlak maupun kemiskinan relatif.

Sumber: 
eprints.undip.ac.id/3647/1/Artikel_Edi_Santosa.pdf


Kamis, 01 Mei 2014

Presiden yang Baik dan Perekonimian&Pertahanan di Indonesia


“Perekonomian Indonesia”

1.      Artikel yang isinya pendapat anda mengenai presiden yang paling baik buat anda dan memberikan dampak positif pada Indonesia !
Menurut saya Presiden Soeharto yang baik, karena Soeharto dikenang sebagai Bapak pembangunan yang mempunya program andalan “REPELITA” Rencana Pembangunan Lima Tahun. Bahkan selama kepemimpinan beliau secara ekonomi Indonesia pernah dianggap sebagai macan asia. Bahkan orang sekaliber Lee Kwan Yew (Perdana Menteri Singapura 1959-1990) yang dimuat pada pelitaonline.com berpendapat bahwa “Soeharto merupakan orang yang objektif dan pragmatis. Dirinya bukanlah seorang intelektual, namun Soeharto memiliki ketajaman untuk menunjukan sebuah tim yang terdiri dari atas para ekonom dan penyelengggara pemerintahan yang mampu membuat kebangkitan Indonesia menjadi salah satu Macan Asia di era 1990-an. Tidak salah bahwa beliau dikenang sebagai Bapak Pembangunan. “Piye kabare le? sih penak jamanku to??

Dampak Positif bagi Indonesia :
·         Banyak pembangun yang sukses dilakukan, karena perencanaan pembangun 5 tahun (PELITA I-V) berhasil dilaksanakan. Sehingga Soeharto dikenal sebagai dengan julukan “Bapak Pembangunan Nasional)
·         Adanya transmigrasi spontan dan transmigrasi umum. Transmigrasi spontan, pemerintah hanya mengorganisir biaya perjalanan dari daerah asal ke daerah tujuan transmigrasi, ongkos dibebankan kepada para transmigrasi.
·         Indonesia bisa memenuhi kebutuhan berasnya sendiri, bahkan bisa menjadi pengekspor beras.
·         Gerakkan wajib belajar sukses dilakukan pemerintah, dan banyak rakyak Indonesia yang bisa belajar mendapatkan pendidikannya untuk memikirkan Sumber Daya Manusia dimasa yang akan datang.
·         Para siswa sangat mengetahui para menteri dan jajaran, karena tidak pernah berubah.
·         Adanya pertumbuhan ekonomi dan harga yan terjangkau.

2.      Berikan juga pendapat anda mengenai perkembangan perekonomian dan pertahanan keamanan di Indonesia pada saat ini !

“Perkembangan Perekonomian di Indonesia pada saat ini”

      Banyak Negara di berbagai belahan dunia yang sedang mengalami depresi ekonomi sejak tahun 2008. Bahkan Negara maju seperti Prancis, Jerman, Amerika Serikat juga ikut diterjang krisis ekonomi. Namum uniknya hal ini tidak terjadi di Indonesia. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini tergolongan sangat bagus walaupun banyak yang mengeluh ekonomi semakin sulit. Perkembang ekonomi di Indonesia pada tahun ini mencapi 6 persen. Ada beberapa hal yang melandasi perkembangan ekonomi, yaitu:
a.       Usia pekerja di Indonesia yang sangat banyak jumlahnya
b.      Pasar Indonesia yang tidak terlalu menderita akibat hantaman global krisis
c.       Daya konsumsi dan perputaran uang di Indonesia masih terkendali
d.      Indonesia tidak terlalu terpukul akibat menurunnya ekspor-impor di Negara maju

“Pertahanan dan keamanan di Indonesia pada saat ini”
Setiap negara memiliki sistem pertahanan yang berbeda-beda yang dianggap bagi tiap negara tersebut, dengan menggunakan sistem yang telah mereka pilih dapat mempertahankan negaranya dari segala ancaman. Tidak berbeda dengan sistem pertahanan yang dipilih oleh Indonesia, sangat jelas sekali peran Indonesia dalam dunia internasional yang memililh untuk tidak memihak pada blok mana pun yang kemudian hal tersebut dianggap sebagai salah satu bentuk pertahanan Indonesia. Sistem pertahanan negara didasari oleh banyak faktor yang menjadi dasar pembentukan negara tersebut, layaknya Indonesia seperti faktor letak negara, politik luar negerinya, dan lain sebagainya. Tetapi dengan sistem pertahanan yang sudah dipilih secara matang pun tidak akan terealisasikan apabila tidak didukung oleh fasilitas pertahanan yang memadai, tentara misalanya saja harus dilengkapi berbagai atribut pendukungnya sehingga pertahanan pun dapat diwujudkan.
Timbulnya suatu peperangan tidak diinginkan oleh tiap negara mana pun, namun mempersiapkan diri untuk selalu mempertahankan kemerdekaan suatu negara bukan berarti menjadi unsur timbulnya peperangan, justru sebaliknya karena adanya keinginan menciptakan perdamaian. Sebagai bangsa Indonesia yang utuh wajib mempertahankan tanah air dengan mempersiapkan serta mempertahankan diri jika sampai terikat dalam suatu peperangan. Stabilitas dalam negeri dan sekedar persiapan pertahanan adalah faktor-faktor yang terutama bertujuan menghindari diri dari peperangan (Nasution 1984, 78). Selain stabilitas dalam negeri, model pertahanan Indonesia pun dapat dilihat dari sistem politik luar negeri yang digunakan, dengan semboyan “Politik Luar Negeri Bebas dan Aktif” menunjukkan kepada kita bahwasannya Indonesia tidak memilih blok manapun sehingga bertujuan untuk mendapatkan negara kawan sebanyak-banyaknya dan negara lawan sedikit mungkin (A Thousand Friends-Zero Enemy).
Kurun waktu sepuluh tahun yang akan datang, pertahanan Indonesia dikerahkan dalam bentuk perang gerilya. Perang gerilya disini dilakukan apabila bangsa tidak dapat mempertahankan suatu daerah dari pendudukan musuh. Nasution (1989) mengatakan, “kita terpaksa menggerilya secara semesta seluruh bangsa dan tanah air, jika tidak dapat mempertahankan semua kota-kota dan jalan-jalan dari perebutan suatu musuh penyerang”. Sehingga dengan kata lain, perang gerilya akan menjadi cara perlawanan utama bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Tetapi pada faktanya, perang gerilya dalam arti militer masih pada taraf defensif yakni suatu taraf penghindaran peperangan. Hal tersebut tidak akan mampu membawa kemenangan bagi Indonesia sendiri, seharusnya gerilya juga ditujukan kepada tentara regular (pasukan partisan rakyat) sehingga dapat melangkah pada tahap melakukan ofensif terhadap musuh.
Unsur geopolitik dapat menjadi faktor penting dalam menentukan sistem pertahanan. Letak suatu negara dapat pula mempengaruhi sistem pertahanan Indonesia, yang berada diantara benua Asia dan benua Australia sehingga menjadi daerah jalur lalu lintas perdagangan internasional. Jika dilihat dari pandangan milliter hal tersebut dijadikan acuan penyusunan kekuatan militer terutama kekuatan laut dan udara (Simatupang 1981, 221). Kemudian luas dan bentuk Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke yang terdiri dari ribuan pulau diantaranya, membuat pertahanan kita harus terus-menerus ditingkatkan. Mengingat bentuk Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang terpisahkan oleh laut.
Simpulan topik kali ini menyudutkan kita pada bagaimana sistem pertahanan Indonesia sebagai bentuk perlawanan terhadap musuh maupun mempertahankan kemerdekaannya. Penulis setuju dengan apa yang dikatakan Simatupang bahwa senjata yang diperlukan saat ini adalah kepribadian bangsa yang sudah matang bahwa harus ada kepercayaan untuk mampu meneyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh negeri ini dengan menggunakan kekuatan dan cara bangsa Indonesia sendiri. Selain itu pula, perang gerilya yang dijadikan sistem pertahanan selama sepuluh tahun kedepan harus dijadikan untuk mengejar ketinggalan dalam ilmu pengetahuan demi kecerdasan rakyat Indonesia. Saat ini, sistem pertahanan militer Indonesia adalah ‘SISHANKAMRATA’ yaitu ”Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta” dimana dengan semboyan itu, keamanan serta kesejahteraan bangsa Indonesia akan selalu terwujud dan menciptakan perdamaian. Apabila Indonesia berada dalam status ancaman negara lain, maka sudah menjadi kewajiban setiap bangsa Indonesia bersama kekuatan militer negara Indonesia untuk maju bersama melawan musuh yang berusaha memecah kedaulatan Indonesia. Doktrinisasi sistem pertahanan Indonesia seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jelas menjadi suatu kebijakan yang bisa dikatakan efektif dalam realisasinya bagi pertahanan Indonesia dan juga sebagai hasil dari adanya budaya strategis yang dimiliki oleh Indonesia.

Minggu, 20 April 2014

Sistem Ekonomi


A.    Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.

B.     Sistem Ekonomi Tradisional
Perekonomian tradisional terdapat pada kehidupan masyarakat yang masih sederhana. Hasil alam merupakan sumber utama perekonomian. Dalam perekonomian ini keluarga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen, sehingga setiap keluarga berusaha mencapai kebutuhannya sendiri.
Walaupun dilaksanakan secara sederhana, perekonomian tradisional mempunyai ciri-ciri yang khas. Adapun ciri-ciri sistem ekonomi tradisional sebagai berikut.
1.      Belum ada pembagian kerja yang jelas dalam masyarakat.
2.      Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan sistem barter.
3.      Hasil produksi dan sistem distribusinya terbentuk karena kebiasaan (tradisi) yang berlaku.
4.      Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga.
5.      Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan.
6.      Tanah (alam) adalah sumber kehidupan dan sumber kemakmuran
Perekonomian tradisional diatur dan dijalankan secara bersama dan untuk kepentingan bersama dalam suatu masyarakat. Perekonomian ini mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan perekonomian tradisional antara lain:
1.      Tidak terjadi persaingan karena semuanya dilakukan berdasarkan kebiasaan.
2.      Kegiatan yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Sedangkan kelemahan dari perekonomian tradisional antara lain:
  1. Keterbatasan hasil produksi, sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan.
  2. Karena pengaruh tradisi, pola pikir masyarakat tidak berkembang.
  3. Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.
  4. Kegiatan perekonomian yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak untuk meningkatkan kesejahteraan.
Seiring datangnya proses kemajuan dan perubahan peradaban manusia yang terus berkembang, perekonomian secara bertahap sudah mulai ditinggalkan. Namun, di beberapa daerah terpencil perekonomian ini masih berlaku. Walaupun terus tergeser dengan masuknya sistem ekonomi modern dan perubahan peradaban manusia.
C.    Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi pasar bebas mula-mula berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX. Dengan semboyan ”Laissez-Faire” yang berarti ”biarlah”, sistem ekonomi ini memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menentukan dan mengatur sendiri kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Kebebasan tersebut meliputi semua kegiatan pokok perekonomian seperti produksi, konsumsi, dan distribusi.
Dalam sistem ekonomi ini, harga ditentukan oleh kekuatan persaingan di pasar atau dengan kata lain masalah pokok ekonomi dipecahkan di pasar oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang disebut juga mekanisme pasar. Pelaku ekonomi pasar bebas mempunyai kebebasan gerak dalam perekonomian tanpa adanya campur tangan dan hambatan dari pemerintah. Sehingga sistem ekonomi pasar bebas disebut juga sistem ekonomi liberal. Negara yang menganut sistem ini, yaitu Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat (Inggris, Jerman, Perancis) serta Jepang.
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis sebagai berikut.
  1. Semua alat dan sumber produksi berada di tangan perseorangan, masyarakat, atau perusahaan. Dengan demikian, masing-masing orang bebas mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sesuai bakat, keahlian, dan keinginannya (free property).
  2. Adanya pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kelas pekerja (buruh) dan pemilik modal. Kaum pekerja pada umumnya tergantung pada keberadaan pemilik modal. Para pemilik modal inilah yang mendirikan usaha dan menggerakkan perekonomian dalam sistem pasar bebas.
  3. Adanya persaingan antarpengusaha untuk memperoleh laba sebesar-besarnya (profit motive). Bagi para pengusaha, laba merupakan sumber pengumpulan (akumulasi) modal. Laba yang tinggi berarti membuka kesempatan untuk memperluas usaha.
  4. Pemerintah tidak melakukan campur tangan dalam pasar, sehingga penentuan harga terjadi karena mekanisme pasar, yaitu hubungan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Campur tangan negara dibatasi pada hal-hal yang tidak dapat diusahakan swasta namun menjadi syarat terselenggaranya pasar bebas, misalnya keamanan negara.
Sistem ekonomi pasar bebas memberikan keleluasaan terhadap masyarakat untuk menentukan dan mengatur sendiri kegiatan ekonomi yang akan mereka lakukan. Sebagai suatu sistem, ekonomi pasar bebas memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan sistem ekonomi liberal sebagai berikut.
  1. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
  2. Inisiatif dan kreativitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi dapat dikembangkan.
  3. Adanya persaingan produsen untuk menghasilkan barang yang bermutu.
  4. Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip ekonomi.
Kelemahan sistem ekonomi kapitalis sebagai berikut.
  1. Kebebasan mudah disalahgunakan oleh pihak yang kuat dari segi ekonomi untuk memeras pihak yang lemah.
  2. Persaingan untuk merebut pasaran dapat mendorong terbentuknya monopoli, kolusi usaha dan konglomerasi yang mengancam pengusaha lemah.
  3. Munculnya kesenjangan yang semakin besar antara golongan ekonomi kuat dengan yang lemah.
  4. Perekonomian mudah terguncang ketidakstabilan.
Sistem pasar bebas memang terkesan kejam untuk pihak yang lemah atau kalah dalam persaingan. Akan tetapi, sistem pasar bebas yang modern sudah mengurangi sebanyak mungkin kelemahannya. Adanya asas-asas demokrasi telah memperlunak pelaksanaan sistem pasar bebas. Pemerintah berperan melindungi masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan monopoli melalui undangundang antimonopoli. Selain itu, pemerintah memberi hak dan kebebasan kepada kaum buruh untuk mengorganisasi diri dan membela hak-haknya terhadap majikan. Untuk mengurangi ketimpangan pendapatan, pemerintah menerapkan sistem jaminan sosial bagi penduduk miskin.
D.    Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi ini merupakan pertengahan dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar bebas, di mana sumber daya dialokasikan oleh pasar dan pemerintah. Adapun tujuannya untuk menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi. Jadi, sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem organisasi ekonomi yang ditandai dengan keikutsertaan pemerintah dalam menentukan caracara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat. Sistem ekonomi campuran juga disebut dengan istilah demokrasi ekonomi, welfare state atau keynesianisme.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran sebagai berikut.
  1. Ada kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh pribadi-pribadi (swasta), dan sebagian lagi (biasanya pada sektor-sektor yang menyangkut hajat hidup orang banyak seperti listrik, air minum, telekomunikasi, jalan, jembatan, serta taman-taman kota) dipegang oleh pemerintah.
  2. Sebagian interaksi ekonomi terjadi di pasar. Akan tetapi, masih ada campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakannya. Misalnya untuk melindungi konsumen, pemerintah menggunakan kebijakan harga atas (ceiling price). Sedangkan untuk melindungi golongan produsen, pemerintah sering menggunakan kebijakan harga dasar (floor price).
  3. Persaingan diperbolehkan tetapi gerak-geriknya diawasi agar tidak sampai mengarah ke bentuk persaingan yang saling merugikan. Intinya, campur tangan pemerintah dimaksudkan untuk menyehatkan kehidupan ekonomi, mencegah terjadinya penumpukan atau konsentrasi ekonomi ke satu tangan (monopoli), serta mencegah dan mengatasi kalau terjadi krisis ekonomi.
Salah satu penganut sistem ekonomi campuran adalah Indonesia.
Dari uraian tersebut, jelas bahwa ciri yang paling menonjol dari sistem ekonomi campuran adalah adanya intervensi (campur tangan) pemerintah dalam perekonomian yang terintegrasi di pasar. Dalam sebuah perekonomian campuran, intervensi pemerintah tampil dalam kadar atau derajat yang berbeda-beda. Sistem ekonomi yang campur tangannya lemah berarti mendekati sistem ekonomi pasar, sedangkan yang kuat mendekati sistem ekonomi perencanaan (terpusat).


Sumber : 






Senin, 20 Januari 2014

ARTIKEL


Artikel Inovasi Pendidikan

Inovasi pendidikan perlu dilakukan mengingat pendidikan akan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam hal ini pembaruan teori dalam pendidikan.
Berikut ini adalah sebuah artikel yang menjelaskan Manfaat Pembaharuan Teori terhadap Pendidikan dalam Permasalahan tumbuh kembang dan pendidikan anak cerdas istimewa.
Manfaat Pembaharuan Teori terhadap Pendidikan
Dengan berbagai perubahan penggunaan dasar teori giftedness, maka dampaknya adalah perubahan cara pendeteksian, pendiagnosisan, pengasuhan, dan pendidikan anak-anak cerdas istimewa. Namun pembaharuan dan perubahan ini memerlukan kesepakatan baik dalam tataran perguruan tinggi yang menjadi pusat pengembangan ilmiah, maupun dalam tataran praktikal di lapangan yang didukung oleh peraturan pemerintah. Tanpa adanya pembaharuan dan perubahan secara nasional, maka penanganan anak-anak cerdas istimewa Indonesia hanyalah akan bersifat sporadis, debat panas dan kontroversial akan tetap terus berlangsung. Hal ini hanya akan merugikan anak didik karena tak terpenuhinya tumbuh kembang anak dan pendidikan yang mendukung kebutuhannya. Dunia pendidikan Indonesia pun akan senantiasa tertinggal dari metoda dan tingkat mutu pendidikan secara mainstream internasional.

Dalam kelas reguler/inklusi dan kurikulum berdiferensiasi
Dalam laporan penelitian tiga bagian yang salah satunya adalah penelitian metateori yang dilakukan oleh T.Mooij dkk (2007) dari Centrum voor Begaafheid Onderzoek (pusat penelitian giftedness) Universitas Nijmegen – Belanda, memperlihatkan bahwa trend pendidikan anak cerdas istimewa secara mainstream kini lebih menyadari bahwa pendidikan untuk berbagai kelompok gifted ini lebih baik berada dalam sekolah atau kelas-kelas reguler bersama dengan anak-anak usia sebayanya. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak ini dapat melakukan kontak yang baik dengan peer grup atau sebayanya, guna pengembangan sosial emosional yang tepat yaitu pengembangan self-esteem yang baik serta self-concepts yang realistis.12 Disamping itu, anak-anak ini juga membutuhkan metoda tersendiri terutama ditujukan pada aktualisasi prestasi dengan pendekatan multitalenta (lihat teori multifaktor dari Kurt Heller), maka dalam kelas-kelas reguler kepadanya diperlukan kurikulum yang sesuai dengan level masing-masing serta adanya kurikulum berdiferensiasi. Bentuk sekolah atau kelas reguler yang menerima beragam keunikan anak, dan memberikan tawaran pedidikan sesuai dengan keunikan anak didik, disebut sebagai kelas atau sekolah inklusi.
Beragam kelas atau sekolah inklusi yang banyak dikembangkan oleh berbagai negara mempunyai beberapa keragaman. Sebagai misal, Norwegia yang telah memulai pendidikan melalui kelas inklusi sejak adanya reformasi pendidikan tahun 1994 yang meletakkan anak-anak gifted bersama beragam anak-anak berkebutuhan khusus lainnya seperti anak berkecerdasan kurang dan terbatas, cacat fisik primer, dan anak-anak normal. (Bentuk seperti ini biasa disebut full-inclusion). Bentuk sekolah atau kelas inklusi seperti ini membutuhkan tawaran pendidikan dengan banyak level atau komptensi. Namun negara Belanda meletakkan anak gifted dalam sekolah inklusi yang terbatas bersama 4 kelompok lainnya yaitu: penyandang ADHD, Autisme, learning disabilities dan anak normal. Berbeda dengan model yang dikembangkan oleh Norwegia, dalam Undang-undang pendidikan Belanda, sekolah reguler sebagai sekolah inklusi hanya menerima anak berkecerdasan normal ke atas, dan tidak bergangguan cacat primer. Bentuk sekolah seperti ini telah berdiri sejak tahun 1990 dengan nama program We Zijn Weer Samen Naar School atau Kita Kembali Sekolah Bersama-sama. Nama seperti ini diberikan karena semula anakanak berkebutuhan khusus tersebut dipisah diletakkan di sekolah-sekolah khusus. Bentuk pendidikan di Belanda kini lebih kepada pendekatan sistem kompetensi atau level, dibagi dalam 3 kompetensi, yaitu kompetensi atas, rata-rata, dan bawah. Dan juga lebih kepada pendekatan pendidikan yang adaptif (adaptive education), dimana materi pendidikan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi murid (Mönks & Pflüger, 2005, Dodde & Luene,1995 ) Maksud diadakan kurikulum berdiferensiasi bagi anak-anak gifted ini adalah (Mooij, 2007): 
·         meningkatkan motivasi belajar anak didik
·         menghindari kebosanan dalam menempuh pelajaran
·         agar perkembangan anak menjadi lebih baik

Diferensiasi kurikulum bagi anak gifted dapat dibagi dalam 4 bentuk (Mooij dkk,
2007):
1.       Pengkayaan (enrichment): yaitu berupa tawaran ekstra materi pelajaran yang dimaksudkan untuk pendalaman dan perluasan.
2.      Pemadatan atau pemampatan (compacting): yaitu berupa pemampatan materi pelajaran reguler. Atau dengan kata lain bahwa pelajaran yang diberikan tidak perlu dilakukan pengulangan-pengulangan yang memang diperlukan sebagai latihan bagi anak-anak normal13.
3.      Paruh waktu (part-time) dalam kelompok-plus atau kelas-plus (pull-out): dimana dalam kelompok/kelas itu diadakan ekstra aktivitas atau program yang menantang khusus untuk anak-anak gifted. Kegiatan dalam kelompok/kelas plus ini dilakukan beberapa jam dalam satu minggu. Bila anak-anak gifted tersebut membutuhkan kegiatan yang menantang guna memenuhi kebutuhan keberbakatannya, ia dapat sementara waktu keluar dari kelasnya (pull-out), masuk ke dalam kelompok-plus atau kelas-plus tersebut, bersama-sama dengan anakanak gifted lainnya dalam berbagai usia mengerjakan berbagai proyek yang diminatinya. Kelas-kelas seperti ini sering juga disebut Kangaroo-class.
4.      Percepatan (acceleration): yaitu berupa lompat kelas (Class skipping). Namun percepatan ini membutuhkan beberapa pertimbangan berupa:
·         kematangan sosial emosional
·         kapasitas intelektual
·         prestasi
·         adanya lompatan perkembangan didaktik
·         persetujuan orang tua
·         penerimaan guru

Perlu psychoeducational assessment dan diagnostic
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya, terutama di sekolah dasar dan taman kanak-kanak, anak-anak gifted itu tidak bisa mendapatkan program pengembangan keberbakatan yang sama antara satu anak dengan anak lainnya. Hal ini selain disebabkan karena tumbuh kembang mereka sangat beragam yang umumnya masih sangat krusial, disamping juga kekuatan kemampuan atau bakat anak dari satu anak ke anak lain akan berbeda-beda. Diantara mereka masih banyak yang membutuhkan terapi remedial terutama di bagian perkembangan bahasa & bicara, perkembangan sosial emosional, dan perkembangan motorik halus. Karena itu program diberikan sefleksibel mungkin ke dua arah sekaligus, terhadap berbagai kekurangan melalui program remedial dan juga ke arah pengembangan keberbakatannya. Setiap anak yang membutuhkan perhatian khusus akan mendapatkan IEP (individual education program) yang dievaluasi dan dilakukan pembaharuan program setiap satu semester. Untuk ini semua, si anak memerlukan psychoeducational assessment and diagnostic, agar bisa ditentukan bentuk-bentuk intervensi apa yang cocok untuknya serta bentuk program pengembangan keberbakatan yang bagaimana yang cocok untuknya. Program akselerasi hanya diberikan kepada mereka yang memang mampu meraih prestasi yang sangat baik, mempunyai perkembangan sosial emsoional yang memadai jika diberikan akselerasi berupa lompat kelas, dan mempunyai perkembangan kemampuan didaktif yang memang sangat baik (Hoogeven dkk, 2004; Mooij dkk, 2007)14. Psychoeducational Assessmentdan diagnostic seperti yang dibutuhkan seperti ini memang belum banyak dipelajari di Indonesia, karena itu orang tua sangat kesulitan untuk mencari sekolah yang memang menyediakan atau mempunyai jejaring dengan pusat pelayanan psychoeducational tersebut.

Mengutamakan keharmonisan tumbuh kembang
Dunia pendidikan masa kini adalah pendidikan yang meletakkan dasar-dasar keharmonisan tumbuh kembang. Pendekatan ini bukan hanya ditujukan bagi anakanak yang mengalami tumbuh kembang yang berbeda tetapi juga anak-anak yang mempunyai perkembangan yang sesuai dengan patokan tumbuh kembangnya. Terlebih kepada anak-anak gifted, yang mempunyai pola alamiah tumbuh kembang berbeda dengan anak-anak sebayanya, maka mau tidak mau pendidikan anak-anak gifted terutama di usia muda seperti di taman kanak-kanak dan sekolah dasar, selayaknyalah jika keharmonisan tumbuh kembangnya justru menjadi perhatian utama. Karenanya lingkungan belajar sejak di usia dini dan sekolah dasar harus mampu memberikan tawaran pendidikan yang cukup sesuai dengan tingkatan perkembangannya. 
Dari berbagai penelitian untuk melihat seberapa jauh sudah tawaran pendidikan yang diberikan kepada siswa-siwa gifted, menunjukkan bahwa (Mooij, 2007):
·         Anak-anak gifted yang mendapatkan pendidikan dalam sekolah khusus atau kelas khusus akan menunjukkan prestasi pendidikan dan pengembangan kognitif yang baik, tetapi mempunyai self-concepts atau persepsi terhadap diri sendiri yang rendah.
·         Program percepatan hanya dapat diberikan kepada anak-anak gifted yang memang sudah mempunyai fungsi yang baik (secara kognitif, prestasi, dan sosial emosional).
·         Dalam program pengkayaan (enrichment), berbagai mata ajaran harus dikuasai terlebih dahulu, artinya kepada anak-anak gifted ini diperlukan program compacting mata ajaran reguler. Hal ini dimaksudkan agar dalam program pengkayaan dimana si anak melakukan pendalaman dan perluasan, ia sudah menguasai dasar-dasar teori terlebih dahulu.
·         Sejak dini sekali anak-anak gifted memerlukan pendidikan yang sefleksibel mungkin, individual, dukungan yang terus menerus secara pedagogis, sosial, emosional, kognitif, pengorganisasian proses pembelajaran, serta evaluasi dan pemantauan efek program yang diberikan kepadanya.
·         Umumnya sekolah-sekolah dalam memberikan program layanan kepada anak-anak gifted, lebih mendahulukan mata ajaran matematika (dan science) daripada pelajaran yang lebih mengutamakan bahasa. Karenanya justru seringkali akan memunculkan underachiever (prestasi rendah). Karena itu program berkemampuan bahasa juga perlu diberikan.

REFERENSI :